Pendekatan MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia)

Pendekatan Mekanis (klasik)

Mekanisasi (otomatisasi) adalah mengganti peranan tenaga kerja manusia dengan tenaga mesin untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan pertimbangan ekonomis, kemanusiaan, efektifitas, dan kemampuan yang lebih besar dan lebih baik. Lebih menitikberatkan pada spesialisasi, efektifitas, standardisasi, dan memperlakukan karyawan sama dengan mesin. Pembagian pekerjaan semakin mendetail, seorang pekerja hanya mengerjakan satu pekerjaan saja. Keuntungannya pekerja semakin trampil dan efektifitas semakin besar. Kelemahannya, pekerjaan membosankan para pekerja, mematikan kreatifitas, dan kebanggaan dalam bekerja semakin berkurang. Terjadi pemindahan pekerjaan dari manusia kepada mesin. Pendekatan mekanis ini akan mengakibatkan timbulnya masalah-masalah :

  1. Pengaangguran Teknologis
  2. Keamanan Ekonomis
  3. Organisasi Buruh
  4. Kebanggaan dalam Pekerjaan

Contoh nyata dari pendekatan mekanis:

Pabrik mie menggunakan mesin untuk melasanakan proses produksi mulai pencampuran bahan hingga pengemasannya yang dioperasikan oleh manusia. Satu pekerja ditugaskan untuk mengatur satu macam mesin, dalam satu line produksi hanya membutuhkan 5-6 orang sehingga tidak diperlukan banyak orang untuk memproduksi mie tersebut. Produk yang dihasilkan lebih terjaga kualitasnya karena tidak tersentuh tangan manusia dan waktu pengerjaannya lebih cepat.

Pendekatan Paternalisme (Paternalistik)

Pada pendekatan paternalis (paternalistic approach), manajer untuk pengarahan bawahannya bertindak seperti Bapak terhadap anak-anaknya. Para bawahan diperlakukan dengan baik diberikan fasilitas-fasilitas yang baik, bawahan dianggapnya sebagai anak- anaknya. Dapat mengakibatkan karyawan menjadi manja, malas sehingga produktifitas kerja menurun.

Contoh nyata dari pendekatan paternalisme:

Seorang karyawan diberikan pinjaman uang dan didirikan kedai makanan sehingga karyawan dapat membeli keperluan secara kredit.

Pendekatan Sistem Sosial (Human Relation)

Pendekatan Sistim Sosial menganggap bahwa perusahaan adalah suatu sistem yang kompleks yang beroperasi dalam suatu lingkungan yang kompleks yang disebut sistem yang diluar. Manajer mengakui dan menyadari bahwa tujuan perusahaan dapat tercapai jika terbina kerjasama yang harmonis antara sesama karyawan, bawahan dengan atasan. Adanya saling ketergantungan, interaksi dan keterkaitan diantara sesama karyawan. Setiap karyawan betapapun rendah kedudukannya dan kecil jasanya tetap mendapat penghargaan yang baik.

Pendekatan sistem sosial ini memandang bahwa suatu organisasi / perusahaan adalah sistem kompleks yang beroperasi di lingkungan yang kompleks yang dapat disebut sistem eksternal.

Contoh nyata dari pendekatan sistem sosial:

Sebuah himpunan mahasiswa mengadakan suatu kegiatan di desa. Ketua dan anggota pelaksananya saling bekerja sama demi lancarnya acara tersebut. Selama acara hingga selesainya acara, ketua pelaksana tersebut terjun langsung ke lapangan dan dia tidak malu melakukan pekerjaan-pekerjaan kecil sehingga anggotanya juga tidak sungkan meminta bantuan ketuanya.

Referensi:

https://ekonomimanajemen.com/pendekatan-manajemen-sumber-daya-manusia/ (10/3/2021 Pukul 21.45 WIB)

https://ejournal.iainpalopo.ac.id/ (10/3/2021 Pukul 21.58 WIB)

http://nananasyatus.blogspot.com/2014/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html (10/3/2021 Pukul 22.10 WIB)

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Produksi PT. Sugar Group Companies

INVESTASI (Perbedaan dengan tabungan, jenis-jenis, dll)

Paytren FinTech