PERTUMBUHAN EKONOMI DI GARUT

1. PARIWISATA (Tahun 2009)


Pertumbuhan ekonomi Garut berjalan lambat yang memacu pemerintah di daerah itu melakukan gebrakan di sektor pariwisata. Kabupaten Garut berencana meningkatkan sektor pariwisata guna menopang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).

Demikian diungkapkan oleh Bupati Kabupaten Garut Aceng Fikri di sela-sela acara Lokakarya Industri Pariwisata dan UMKM Kabupaten Garut, Garut, Rabu (11/2/2009).

"Sektor pariwisata Garut harus dikembangkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Kita harus manfaatkan supaya jadi sumber pendapatan dan penghidupan masyarakat Garut sendiri," ujarnya.

Dasar hukum pengembangan pariwisata Garut tersebut tertuang dalam Perda Kabupaten Garut nomor 23 tahun 2001 tentang rencana induk pengembangan pariwisata daerah.

Menurutnya, sektor pariwisata Garut berpotensi dikembangkan sebab bisa mengundang lebih banyak wisatawan yang masuk setiap tahunnya.

Ia mengatakan, pada tahun 2006, jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara mencapai 1,4 juta wisatawan. Lalu pada tahun berikutnya meningkat menjadi 1,6 juta wisatawan.

"Sektor pariwisata juga menyerap tenaga kerja di sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) sekitar 84,95 persen," katanya.

Usaha UMKM yang bisa berkembang seiring dengan pengembangan sektor pariwisata antara lain biro perjalanan, restoran, penginapan, pemandu wisata. Begitu pula dengan industri kerajinan, makanan khas, perdagangan eceran, jasa telekomunikasi, jasa angkutan juga keseniannya.

Ia mengatakan, selama ini pertumbuhan ekonomi Garut berjalan lambat. Menurut data BPS tahun 2008, pada tahun 2006 pertumbuhan ekonomi Garut sebesar 4,11 persen, sedangkan di tahun berikutnya naik sedikit menjadi 4,76 persen.

Ia menambahkan, dengan banyaknya tenaga kerja yang diserap maka diharapkan laju pertumbuhan ekonomi Garut bisa lebih pesat lagi.

Saat ini, Garut memiliki jumlah penduduk sekitar 2,3 juta jiwa. Sebanyak 24.233 jiwa merupakan pencari kerja yang terdaftar, sedangkan 1754 jiwa merupakan pencari kerja yang ditempatkan baru.

Pengembangan sektor pariwisata tersebut dilakukan dengan cara mengembangkan beberapa kawasan wisata dengan zona wisata khusus. Seperti Kawasan Candi Cangkuang dan Makam Godog akan dijadikan kawasan wisata ziarah, sedangkan kawasan Cipanas, Ngamplang dan Papandayan akan dijadikan kawasan wisata alam berbasis pegunungan, dan lain sebagainya.

Menurutnya, ada beberapa hambatan yang harus dihadapi Garut dalam melakukan pengembangan sektor pariwisata tersebut. Antara lain lemahnya kemampuan manajerial dalam pengelolaan dan pemanfaatan produk-produk wisata juga lemahnya pemahaman tentang sadar wisata dan sapta pesona di kalangan masyarakat.

"Tenaga ahli di bidang kepariwisataan juga terbatas. Sedangkan untuk memasuki liberalisasi ekonomi dunia diperlukan perencanaan pariwisata yang baik guna mengantisipasi kebutuhan wisatawan mancanegara," katanya.

2. PERTANIAN (Tahun 2014)

Sektor pertanian merupakan kontributor terbesar bagi pertumbuhan perekonomian Kabupaten Garut, yakni berperan sebesar 44,04 persen. Namun, masih terbatasnya permodalan menjadi salah satu kendala untuk mengembangkan hasil produk pertanian Garut.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan akan berusaha meningkatkan tingkat partisipasi dunia perbankan dan investasi supaya para pelaku usaha pertanian mampu meningkatkan hasil produknya melalui permodalan. "Sangatlah tepat dalam konteks pembangunan regional maupun nasional, pengembangan sentra bisnis dan pengembangan produk hasil pertanian menjadi fokus perhatian dominan," kata Rudy yang ditemui setelah membuka Gebyar Promosi Hasil Produk Pertanian dan Perkebunan Unggulan Daerah Kabupaten Garut Tahun 2014.

Selain permodalan, katanya, yang terpenting seluruh pemangku tugas dan kepentingan di sektor pertanian lebih fokus terhadap peningkatan produksi dan mutu hasil pertanian, serta perluasan jaringan pemasarannya. Bupati pun menyambut posistif atas terlaksananya kegiatan pertanian yang diselenggarakan di Halaman Kantor Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Garut tersebut.

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) (2006-2009)

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) di kabupaten Garut, selama lima tahun terakhir hingga memasuki usianya yang ke-198 tahun, masih dibawah lima persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, Bambang Suyatno, SH, MM saat dihubungi, Selasa, menyatakan LPE tahun 2005 (4,16 persen), 2006 (4,11 persen), 2007 (4,76 persen), 2008 (4,69 persen) angka sementara LPE hingga akhir 2009 bertengger pada 4,72 persen.

Dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita masih dibawah Rp10 juta. PDRB perkapita tahun 2005 sebesar Rp6.117.609, disusul 2006 (Rp6.984.822), 2007 (Rp7.140.287), 2008 (Rp8.682.261) serta hingga akhir 2009 (Rp9.987.871), katanya.

Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 masih dibawah Rp4,5 juta, masing-masing pada tahun 2005 (Rp3.916.058), 2006 (Rp4.012.710), 2007 (Rp4.140.287), 2008 (Rp4.269.014) serta hingga akhir 2009 (Rp4.403.241).

Kondisi yang cukup memprihatinkan tersebut, antara lain dipengaruhi berfluktuatifnya laju investasi selama lima tahun terakhir, yang puncaknya hanya berlangsung pada tahun 2006 dengan 15,63 persen.

Sementara itu laju investasi pada 2005 (10,43 persen), 2006 (15,63 persen) kemudian melorot pada 2007 (7,35 persen), disusul pada 2008 meningkat menjadi 12,16 persen dan angka sementara laju investasi hingga akhir 2009 sebesar 13,29 persen.

Sehingga kabupaten Garut, masih merupakan salah satu dari dua kabupaten di provinsi Jawa Barat, yang hingga saat ini masih berstatus daerah/kabupaten tertinggal, meski produktivitas padinya hampir setiap tahun mengalami surplus.

Referensi :

https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-1083016/pertumbuhan-ekonomi-lambat-garut-genjot-sektor-pariwisata (11/07/2019 pukul 16.04 WIB)

https://www.tribunnews.com/regional/2014/04/02/pertanian-topang-4404-persen-perekonomian-garut (11/07/2019 pukul 16.39 WIB)

https://jabar.antaranews.com/berita/21871/pertumbuhan-ekonomi-kabupaten-garut-dibawah-lima-persen (11/07/2019 pukul 16.50 WIB)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Produksi PT. Sugar Group Companies

INVESTASI (Perbedaan dengan tabungan, jenis-jenis, dll)

Paytren FinTech